Para saksi mata mengatakan bahwa penyerang tak dikenal itu menembak Yerro dengan jarak dekat dan mengakibatkan Yerro tewas di tempat.
Para saksi mata menambahkan bahwa Yerro ditembak saat sedang memegang Al Qur'an.
"Seorang pria bersenjata menyerang seorang polisi sebelum shalat Jumat siang saat ia sedang membaca ayat-ayat dari Al-Qur'an. Pria bersenjata kemudian melarikan diri dari TKP tak lama setelah penembakan itu," ujar Bundid, seorang warga setempat, sebagaimana dikutip Press TV (Sabtu, 27/10).
Belum ada individu atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas aksi teror tersebut. Motif penembakan tersebut juga masih belum diketahui secara jelas.
Pemerintah Kenya menuduh kelompok militan al Shabab sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas insiden itu dan juga atas serangkaian serangan lain terhadap para pejabat pemerintah.
Pada awal Oktober lalu pemerintah Kenya telah mengirim pasukan ke sepanjang perbatasan antara Kenya dan Somalia untuk mengejar anggota al Shabab dan menghancurkan kamp-kamp mereka
.[ian]
BERITA TERKAIT: