Pengadilan telah menjadwalkan hukuman mati untuk Tariq Aziz. Mantan menteri luar negeri di era Saddam Hussein itu akan dipertemukan dengan maut tahun depan, setelah pasukan Amerika Serikat menarik diri dari Irak. Tariq Aziz ditangkap pasukan AS pada bulan April 2003, tak lama setelah pemerintahan Saddam Hussein tumbang. Ia tampak begitu lemah ketika tampil dalam persidangan Saddam Hussein di tahun 2006. Hukuman mati untuk Tariq Aziz dijatuhkan dalam persidangan di bulan Oktober 2010. Ia dinyatakan terbukti terlibat dalam pembantaian terhadap kelompok minoritas di era Saddam.
Rencana eksekusi Tariq Aziz disampaikan Saad Yousif al-Muttalibi, salah seorang penasihat Perdana Menteri Irak.
Pengacara Tariq Aziz, Badi Arif, mempertanyakan rencana eksekusi itu. Dalam wawancara via telepon dengan CNN, ia mengatakan dirinya berharap pemerintah Irak tak melakukan hal “bodoh†itu. Eksekusi mati Tariq, katanya, akan menciptakan instabilitas baru di Irak.
“Bagaimana dengan rekonsiliasi nasional yang diserukan pemerintah? Posisi pemerintah akan semakin lemah bila mereka mengeksekusi setelah pasukan AS meninggalkan Irak. Dan ini akan membawa negara ini ke pada konlfik yang lebih parah di antara faksi-faksi,†demikian sang pengacara.
Juga kepada CNN, putri Tariq Aziz, Zainab, mengatakan bahwa ayahnya melayani Irak selama 22 tahun tanpa pamrih.
“Ia menyerahkan diri kepada tentara AS (setelah Saddam jatuh) karena dia tidak takut. Dia tidak melakukan hal yang salah. Dia melayani negara ini,†ujar Zaenab. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: