Ketika
Rakyat Merdeka Online mengunjungi kawasan Menara Eiffel dan beberapa objek wisata lain di Eropa beberapa waktu lalu, para pedagang kaki lima pun terlihat bertebaran di sana. Cara mereka menjual dagangan juga tidak berbeda dengan pedagang asongan di Indonesia. Di sekitar Menara Eiffel, Perancis misalnya, para pedagang langsung menghampiri pengunjung dan kemudian menawarkan pernak-pernik objek wisata di sana seperti gantungan kunci, relief Menara Eiffel, hingga air mineral.
Menariknya, mereka juga fasih berbahasa Indonesia. Buktinya begitu pedagang asongan mengetahui kalau calon pembeli dari Indonesia, mereka langsung berbahasa Indonesia.
"Murah-murah, satu Euro enam," kata seorang pedagang asongan.
Mendengar dia fasih berbahaya Indonesia membuat pelancong, terutama dari Indonesia terkagum-kagum.
Tawar-menawar pun berlangsung dengan lancar. Salah seorang pedagang asongan asal Sinegal, Martin, mengungkapkan, mereka belajar bahasa Indonesia dari turis-turis asal Indonesia sejak lima tahun yang lalu. Kata dia, Paris banyak dikunjungi pelancong asal Indonesia setiap tahun.
"Orang Indonesia banyak yang datang kemari, baik secara perorangan maupun rombongan," ujar Martin.
Karena mereka berdagang secara ilegal, para pedagang ini juga harus main kucing-kucingan dengan petugas kepolisian kota Paris yang selalu berpatroli secara rutin di obyek-obyek wisata.
[wid]
BERITA TERKAIT: