Menurut para ilmuwan, meÂningkatnya temperatur di Artik telah mencairkan sekitar 20 perÂsen permukaan es di kawasan ini selama tiga dekade terakhir. HiÂlangnya lapisan es membuat perÂmukaan laut di Samudra Artik langsung terkena sinar matahari. Energi panas matahari, yang biasanya dipantulkan lagi ke luar angkasa oleh lapisan es berwarna putih, kini terserap permukaan laut, membuat laut di kawasan kuÂtub itu memanas dan mengÂubah pola aliran udara di atmosfer.
“Katakanlah lautan bersuhu nol derajat celcius. Suhu ini jauh lebih hangat daripada udara di kawasan kutub pada musim dingin. SeÂhingga ada aliran panas dari bawah ke atmosfer yang tidak terjadi saat permukaan bumi ditutupi es. Ini adalah perubahan besar,†kata Stefan Rahmstorf, ilmuwan iklim di Potsdam Institute for Climate Impact Research, Jerman.
Aliran panas menciptakan teÂkanan tinggi yang kuat terhadap lautan terbuka yang membawa udara dingin kutub dan berÂhemÂbus ke Eropa. “Musim dingin yang parah baru-baru ini, seperti tahun lalu atau pada 2005-2006, tidak bertentangan dengan gamÂbaran pemanasan global, tapi malah melengkapinya. Anomali ini dapat melipat-tigakan keÂmungkinan musim dingin yang ekstrem di Eropa dan Asia UtaÂra,†ujar Vladimir Petoukhov yang juga merupakan ahli fisika di Potsdam Institute.
Mulai Bersahabat
Otoritas penerbangan sipil Perancis, DGAC, Rabu, mengeÂluarkan peringatan, salju akan turun lagi di kawasan Paris pada Rabu sore dan kemungkinan akan terjadi pembatalan penerbangan lagi untuk jadwal penerbangan setelah pukul 17.00. Peringatan tersebut keluar saat cuaca mulai bersahabat, dan kondisi penerÂbangan di Eropa baru mulai pulih, setelah terpuruk sepekan ini.
Bandara Frankfurt di Jerman baru membatalkan 70 dari total 1.300 penerbangan yang dijadÂwalkan Rabu. Jumlah ini meÂnurun signifikan dibanding SeÂlasa, saat 550 penerbangan dibaÂtalkan. Dua landasan pacu di Bandara HeatÂhrow, London, Inggris, juga sudah dibuka sejak Selasa malam dan kini bandara tersibuk di Inggris tersebut sudah beroperasi 70 persen menÂdekati normal. “Kami lega karena akan bisa menyingÂkirkan semua salju hari ini,†tutur juru bicara BanÂdara Heathrow.
Di Australia, yang mestinya seÂdang mengalami musim panas, justru diguyur dan ditimbuni salju. Salju pada Desember di Australia adalah peristiwa alam yang tak lazim, karena saat ini matahari sedang berada di selatan garis khatulistiwa. Benua AusÂtralia seharusnya masih mengÂalami musim panas, sebagaimana sebagian kawasan Indonesia.
Di Krasnoyarsk, Siberia, RuÂsia, suhu anjlok hingga 50 derajat celsius di bawah titik beku, menyebabkan sebuah bus mengÂalami kegagalan teknis dan berÂtabrakan, menewaskan delapan penumpangnya.
Cuaca dingin juga membuat harga minyak mentah dunia terus naik. Di pasar Asia, Rabu, harga minyak mentah Brent untuk pesanan bulan Februari naik 29 sen menjadi 93,49 dollar AS per barel, atau tertinggi dalam dua tahun terakhir. Harga diperÂkirakan masih akan terus naik seÂiring cuaca dingin ekstrem yang diramalkan masih akan terjadi sampai akhir tahun.
Cuaca ekstrem juga terjadi di AS. Hujan deras, banjir, dan tanah longsor melanda negara bagian California. Curah hujan yang turun di pusat kota Los Angeles (LA) sepekan terakhir sudah mencapai sepertiga dari curah hujan tahunan di kota tersebut.
Pihak berwajib telah mengÂevakuasi 232 keluarga di kaÂwasan La Canada Flintridge dan La Crescenta di pinggiran LA, yang terletak di dekat perbukitan yang sudah jenuh oleh air hujan dan dikhawatirkan longsor. EvaÂkuasi juga dilakukan di San Diego. [RM]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.