Sentimen negatif ini muncul dari kombinasi faktor global, termasuk data ekonomi China yang melemah, gelombang likuidasi besar-besaran, ekspektasi penurunan suku bunga AS yang semakin memudar, serta tekanan teknis di grafik harga.
Data terbaru dari China menunjukkan perlambatan pertumbuhan produksi industri, yang hanya naik 4,9 persen dibanding 6,5 persen pada September. Investasi aset tetap juga turun 1,7 perss ln sejak awal tahun. Kabar ini mengguncang pasar saham Asia dan ikut membebani kripto, yang cenderung cepat bereaksi terhadap sinyal melemahnya ekonomi global.
Di sisi lain, pasar derivatif mencatat lebih dari 1 miliar Dolar AS posisi kripto yang dilikuidasi dalam sehari, mayoritas berasal dari posisi long -- termasuk satu likuidasi besar senilai 44 juta Dolar AS untuk Bitcoin di bursa HTX. Tekanan jual ini mempercepat penurunan harga.
Secara teknikal, Bitcoin juga terpukul setelah jatuh menembus support penting di 98.000 Dolar AS, yang selama ini menjadi batas psikologis.
Analis melihat bahwa penutupan kembali di atas 100.563 Dolar AS dapat membantu menstabilkan pergerakan dalam waktu dekat.
BERITA TERKAIT: