Sampai dengan pukul 11.30 IHSG ditutup menguat 23,78 poin atau 0,29 persen ke level 8.360,84. Sepanjang sesi I, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 8.373,513.
Nilai transaksi tercatat cukup ramai, mencapai sekitar Rp 6,71 triliun, yang melibatkan 12,51 miliar saham dalam 1,06 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar (market cap) juga naik tipis menjadi Rp 15.248 triliun.
Pergerakan positif IHSG didukung oleh dominasi saham-saham yang bergerak naik.
Sektor Properti dan Energi memimpin kenaikan, masing-masing sebesar 1,74 persen dan 1,3 persen.
Saham-saham yang menjadi penopang utama (top kontributor) indeks antara lain; Saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang berkontribusi sekitar 9,64 indeks poin, disusul saham *PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang menyumbang sekitar 7,18 indeks poin.
Sebaliknya, beberapa sektor yang bergerak di zona merah dan menahan laju IHSG, yaitu sector Utilitas yang melorot 0,52 persen, sektor Industri yang melemah 0,37 persen dan Bahan Baku 0,35 persen.
Kekuatan IHSG di tengah pelemahan bursa kawasan Asia lainnya, yang tertekan oleh kekhawatiran berlanjutnya bubble valuasi saham teknologi global (terutama di AS), menunjukkan ketahanan pasar domestik.
Salah satu sentimen positif domestik yang dicermati investor adalah antisipasi rilis data Cadangan Devisa dan Uang Primer periode Oktober 2025 oleh Bank Indonesia (BI), yang diperkirakan akan memberikan gambaran kekuatan eksternal dan likuiditas sistem keuangan nasional.
BERITA TERKAIT: