Menurutnya, permintaan domestik yang solid, ekspor yang tetap kuat, investasi yang tangguh, serta belanja pemerintah yang optimal menjadi motor daya tahan ekonomi.
“Realisasi triwulan III menunjukkan APBN dikelola secara efektif, diperkuat koordinasi kebijakan moneter dan sektor keuangan. APBN menjaga daya beli masyarakat dan mendukung dunia usaha agar lebih berdaya saing, terutama secara global,” kata Purbaya pada Kamis, 6 November 2025.
Ia juga menyoroti peran fiskal melalui penempatan kas negara Rp200 triliun untuk memastikan likuiditas terjaga, ditambah dukungan debottlenecking agar realisasi investasi meningkat berkelanjutan.
Menurut Purbaya, pemerintah mengakselerasi belanja di triwulan IV melalui stimulus Rp34,2 triliun dan delapan program akselerasi senilai Rp15,7 triliun. Peran Danantara juga diklaim bakal mendorong investasi dan ekspor bernilai tambah tinggi. Selain itu, Satgas Percepatan Program Strategis Pemerintah (P2SP) terus bekerja memperlancar hambatan iklim usaha.
Secara spasial, seluruh wilayah masih mencatatkan pertumbuhan positif. Sulawesi memimpin dengan pertumbuhan 5,84 persen, ditopang ekspansi hilirisasi mineral. Jawa menyusul dengan 5,17 persen berkat penguatan sektor manufaktur dan jasa.
Sumatera dan Kalimantan juga tumbuh kuat masing-masing 4,90 persen dan 4,70 persen. Bali-Nusa Tenggara tumbuh 4,71 persen didorong pemulihan pariwisata. Sementara Maluku-Papua tumbuh moderat 2,68 persen.
Purbaya menyebut momentum pertumbuhan turut menciptakan 1,9 juta lapangan kerja. Pengangguran turun menjadi 7,46 juta orang per Agustus 2025, meski sedikit lebih tinggi dibanding Februari karena faktor musim panen dan lonjakan angkatan kerja baru saat kelulusan sekolah.
Sektor pertanian menjadi penyerap tenaga kerja terbesar, mencapai 0,49 juta orang, disusul manufaktur 0,30 juta orang dan perdagangan 0,12 juta orang.
“Ke depan, mesin pertumbuhan akan terus didorong agar berjalan lebih cepat. Kebijakan fiskal, sektor keuangan, dan iklim investasi yang sehat akan terus disinergikan untuk menciptakan pertumbuhan tinggi yang stabil dan dapat menciptakan pemerataan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan,“ tandasnya.
BERITA TERKAIT: