Pemerintah dan otoritas moneter sebelumnya kompak menyatakan perekonomian masih mampu tumbuh solid di tengah tekanan eksternal maupun gejolak domestik.
Kementerian Keuangan memperkirakan laju ekonomi pada kuartal III dapat berada di kisaran 5 perden hingga 5,1 persen yoy. Dorongan ekspor disebut menjadi motor utama di tengah tantangan, termasuk aksi demonstrasi yang mencuat pada Agustus lalu.
“Kuartal III kelihatannya akan cukup resilient, sekitar 5-5,1 persen karena ekspor kita bagus,” ujar Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu.
Nada serupa juga datang dari Bank Indonesia (BI). Gubernur BI Perry Warjiyo menilai pertumbuhan kuartal III-2025 bakal lebih baik dibandingkan capaian kuartal sebelumnya.
“Jadi dengan tren kuartal III akan lebih tinggi dari kuartal II, dan kuartal IV lebih tinggi dari kuartal III,” tegas Perry dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Senin 3 November 2025.
Perry menegaskan ekspor masih menjadi penopang utama kinerja ekonomi sepanjang tahun ini. Di sisi lain, pemerintah menyiapkan stimulus fiskal dan BI terus menjaga likuiditas melalui kebijakan moneter yang akomodatif.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bahkan memperkirakan kuartal IV-2025 pertumbuhan ekonomi dapat melaju hingga 5,5 persen, seiring dorongan konsumsi dan aktivitas bisnis pada akhir tahun.
Adapun pada kuartal II-2025, ekonomi Indonesia sebelumnya tercatat tumbuh di atas ekspektasi yaitu 5,12 persen yoy.
BERITA TERKAIT: