Indeks Dolar AS (Indeks DXY) yang melesat ke posisi tertinggi dalam tiga bulan terakhir, membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Emas spot anjlok 1,5 persen menjadi 3.940,75 Dolar AS per ons pada penutupan perdaganan Selasa 4 November 2025 waktu setempat. Sementara, harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) untuk kontrak pengiriman Desember ditutup melemah 1,3 persen menjadi 3.960,50 Dolar AS per ons.
Penutupan sebagian pemerintahan (government shutdown) Amerika masih berlangsung. Penutupan yang berlarut-larut ini --dan berpotensi menjadi yang terpanjang dalam sejarah--telah menghentikan publikasi sejumlah data ekonomi resmi. Akibatnya, investor kini lebih memperhatikan data ekonomi non-pemerintah seperti laporan ketenagakerjaan nasional ADP yang dijadwalkan rilis Rabu pekan ini.
Harga emas, yang meroket 53 persen sejak awal tahun, kini terkoreksi lebih dari 9 persen dari rekor tertingginya pada 20 Oktober.
Harga logam lainnya juga merosot. Perak spot turun 1,5 persen menjadi 47,32 Dolar AS per ons. Platinum menyusut 1,8 persen menjadi 1.538,05 Dolar AS. Paladium anjlok 3,1 persen menjadi 1.400,30 Dolar AS.
BERITA TERKAIT: