“Memasuki awal triwulan IV, IHSG melanjutkan tren penguatan dan beberapa kali mencatatkan posisi all time high. Indeks ditutup pada level 8.163 per 31 Oktober 2025 atau terapresiasi 15,31 persen year to date,” ujar Mahendra dalam rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Gedung BI, Jakarta Pusat, Senin 3 November 2025
Tak hanya itu, penguatan semakin berlanjut pada perdagangan awal pekan. IHSG melonjak 111,21 poin atau 1,36 persen ke posisi 8.275,08.
“Sebagai update, pada sore ini IHSG ditutup dengan tingkat 8.275 yang adalah merupakan tingkat penutupan tertinggi atau all time high,” kata Mahendra.
Pada penutupan perdagangan, 353 saham menguat, 291 terkoreksi, dan 169 stagnan. Volume transaksi mencapai 23,28 miliar lembar saham dengan nilai Rp 15,75 triliun dari 2.097.512 kali transaksi. Adapun kapitalisasi pasar pasar menyentuh Rp 15.080,57 triliun.
Mahendra menyampaikan bahwa penguatan IHSG juga tercermin pada kinerja kuartalan. Pada kuartal III-2025, IHSG tercatat tumbuh 16,36 persen secara quarter to quarter (qtq).
Dorongan sentimen positif baik dari dalam negeri maupun global dinilai berperan besar dalam penguatan tersebut. Selain itu, penghimpunan dana di pasar modal tetap terjaga kuat.
“Per 31 Oktober, nilai penawaran umum di pasar modal domestik mencapai Rp 198,8 triliun,” ujarnya.
Mahendra juga menyebut ada 27 perusahaan yang berada dalam pipeline penawaran umum perdana saham (IPO), dengan nilai indikatif mencapai Rp 21,8 triliun.
BERITA TERKAIT: