Menurutnya, kajian mencakup kesiapan infrastruktur, dampak bagi pelaku pasar, keselarasan dengan bursa regional, hingga efektivitas kebijakan terhadap likuiditas dan efisiensi transaksi.
“Setiap keputusan akan diambil dengan prinsip kehati-hatian dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Inarno Djajadi, dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Jumat 10 Oktober 2025.
Sebelumnya, BEI tengah mempertimbangkan kemungkinan memperpanjang jam perdagangan. Hal ini sebagai upaya terbaru untuk menarik kembali minat investor.
Diberitakan RMOL sebelumnya bahwa salah satu opsinya adalah memajukan waktu pembukaan perdagangan menjadi pukul 08.00 WIB, dari yang semua pukul 09.00 WIB. Hal ini agar lebih sesuai dengan zona waktu investor Asia. Kemudian menutup perdagangan lebih lambat hingga pukul 17.00 WIB. Hal ini untuk mengakomodasi pelaku pasar dari Eropa.
Selain jam perdagangan, BEI mengkaji ulang jumlah lot saham agar lebih terjangkau bagi investor pemula. Tren global menunjukkan sejumlah bursa seperti London dan Korea telah menetapkan satuan lot lebih kecil, bahkan satu lembar per lot.
BERITA TERKAIT: