Upaya ini dilakukan bersama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan pedagang untuk menjaga harga gula petani tidak jatuh di bawah Harga Acuan Pemerintah (HAP) sekaligus memastikan pasokan nasional tetap terjaga.
Rinciannya, penyerapan dilakukan ID FOOD sebanyak 92.830 ton, SGN sebesar 6.896 ton, dan pedagang 21.586 ton. Gula tersebut berasal dari 24 pabrik, terdiri atas 18 pabrik milik SGN dan 6 pabrik ID FOOD.
“Kami memahami keresahan petani saat musim giling tebu, terutama terkait harga yang berpotensi turun. Karena itu, ID FOOD bersama SGN serta pedagang terus menggenjot penyerapan gula secara bertahap. Dengan mekanisme ini, harga petani tetap terjaga dan distribusi gula ke pasar berjalan stabil,” ujar SVP Sekretaris Perusahaan ID FOOD, Yosdian Adi Pramono, dikutip Senin, 29 September 2024.
Yosdian mengatakan penyerapan tersebut menggunakan mekanisme pendanaan Danantara, komersial, internal, dan pedagang secara bertahap sesuai kebutuhan dan ketersediaan stok di pabrik gula. Ia menekankan langkah ini tidak hanya menjaga harga petani, tetapi juga mendukung program pemerintah memperkuat ekosistem industri gula nasional.
Data neraca komoditas Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat kebutuhan gula nasional tahun ini diperkirakan mencapai 2,84 juta ton, sementara produksi gula kristal putih (GKP) hanya sekitar 2,59 juta ton.
“Keterlibatan BUMN pangan melalui skema penyerapan dan distribusi diharapkan mampu menjaga stabilitas stok dan harga, sehingga mempersempit kesenjangan antara produksi dan kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
BERITA TERKAIT: