Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat angka ini lebih rendah dari pertumbuhan kredit bulan sebelumnya sebesar 7,77 persen (yoy) pada Juni 2025.
"Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 12,42 persen diikuti oleh kredit konsumsi sebesar 8,11 persen, sedangkan kredit modal kerja tumbuh 3,08 persen yoy," kata Kepala Eksekutif Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers dikutip Jumat, 5 September 2025.
Dari kategori debitur, Dian merinci kredit korporasi tumbuh 9,59 persen yoy. Sementara kredit UMKM tumbuh 1,82 persen yoy.
Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan pada periode ini tercatat tumbuh lebih tinggi sebesar 7 persen yoy menjadi Rp9.294 triliun, naik sedikit dari bulan Juni 2025 di level 6,96 persen.
Dian mengatakan likuiditas perbankan masih terjaga. Hal itu terlihat dari rasio alat likuid terhadap non-core deposit (AL/NCD) yang tercatat sebesar 119,43 persen dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) di level 27,08 persen.
"Masih di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen. Adapun liquidity coverage ratio (LCR) berada di level 205,26 persen," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: