Lonjakan kinerja itu ditopang strategi bisnis terintegrasi, sinergi dengan induk usaha BRI dan mitra FWD, serta inovasi produk di berbagai lini.
Fokus utama pertumbuhan berasal dari kanal bancassurance yang menyumbang 63,2 persen dari total APE. Namun, sorotan terbesar tertuju pada segmen korporasi yang meningkat drastis 216,6 persen secara tahunan (year-on-year).
Direktur Utama BRI Life, Aris Hartanto mengatakan, lonjakan tajam didorong keberhasilan perusahaan mengelola layanan Third Party Administrator (TPA) secara mandiri.
“Kenaikan ini didorong oleh produk asuransi kesehatan yang tumbuh fantastis sebesar 402,4 persen setelah BRI Life mengambil alih pengelolaan layanan TPA secara mandiri,” kata Aris melalui keterangan elektroniknya di Jakarta, Sabtu 30 Agustus 2025.
Aris menekankan pentingnya penguatan kapasitas internal dalam mendorong hasil bisnis.
“Inisiatif ini membuktikan bahwa investasi pada kapabilitas internal dapat memberikan hasil yang signifikan,” kata Aris.
Selain ekspansi bisnis, kinerja keuangan BRI Life juga solid. Perusahaan membukukan laba Rp419,2 miliar, tumbuh 32,0 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Rasio klaim dijaga pada tingkat optimal, bahkan lebih rendah dari rata-rata industri. Dengan Risk Based Capital (RBC) 579,6 persen, BRI Life menunjukkan kesehatan finansial yang kuat.
Untuk menjaga momentum pertumbuhan, BRI Life meluncurkan produk inovatif bernama ARUNIKA, yang menyasar segmen ritel. Menurut Aris, langkah ini menjadi bukti konsistensi perusahaan dalam memberikan perlindungan sesuai kebutuhan nasabah sekaligus memperluas penetrasi pasar.
“Keberhasilan ini adalah bukti nyata dari komitmen BRI Life dalam memberikan perlindungan terbaik selaras dengan kebutuhan nasabah serta memberi nilai tambah bagi nasabah melalui inovasi dan kolaborasi,” tutup Aris.
BERITA TERKAIT: