Bloomberg mengatakan, hal ini menandakan bahwa perusahaan-perusahaan di AS masih cenderung mempertahankan karyawan mereka dan enggan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Meskipun ada beberapa indikasi pelemahan pasar tenaga kerja, penurunan ini menunjukkan bahwa secara umum, perusahaan masih mempertahankan tenaga kerja mereka.
Klaim awal berkurang 3.000 menjadi 224.000 pada pekan yang berakhir 9 Agustus, kurang lebih sejalan dengan perkiraan ekonom.
Klaim lanjutan, sebagai proksi jumlah penerima manfaat, turun menjadi 1,95 juta pada pekan sebelumnya, menurut data Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Kamis 14 Agustus 2025 waktu setempat.
Kondisi pasar tenaga kerja akan menjadi salah satu fokus utama bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: