Musim laporan keuangan, yang sedang berlangsung, memberikan sedikit kelegaan bagi investor yang khawatir tentang dampak ketidakpastian perdagangan terhadap kinerja perusahaan.
Dikutip dari
Reuters, indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup naik 0,15 persen atau 0,80 poin menjadi 541,40 pada penutupan perdagangan Selasa 5 Agustus 2025 atau Rabu pagi WIB.
Sebagian besar bursa regional juga diperdagangkan di zona hijau.
Indeks DAX Jerman menguat 0,37 persen atau 88,38 poin menjadi 23.846,07. FTSE 100 Inggris menguat 0,16 persen atau 14,43 poin menjadi 9.142,73. CAC Prancis melemah 0,14 persen atau 10,97 poin menjadi 7.621,04.
Musim laporan keuangan kali ini adalah yang pertama kali mengungkap dampak kesehatan perusahaan dari perang dagang yang dipicu tarif Presiden AS Donald Trump. Menyusul kesepakatan perdagangan Uni Eropa-AS, analis menaikkan estimasi pertumbuhan laba kuartal kedua mereka.
Diageo melejit 4,9 persen setelah produsen minuman beralkohol terbesar di dunia itu memperkirakan penjualan yang stagnan pada 2026 meski ada tarif Amerika Serikat dan menaikkan target penghematan biaya.
Saham tersebut mendorong indeks makanan dan minuman 1,2 persen, menjadikannya sektor dengan kinerja terbaik sesi itu.
Produsen chip Jerman, Infineon, melambung 4,6 persen setelah sedikit menaikkan prospek laba setahun penuh dan mencatat dimulainya pemulihan pasar semikonduktor global meski masih ada kekhawatiran tarif.
BP mengatakan akan meninjau cara terbaik untuk mengembangkan dan monetisasi aset produksi minyak dan gas serta mempertimbangkan lebih banyak pemangkasan biaya untuk meningkatkan return bagi pemegang saham setelah melampaui ekspektasi laba kuartal kedua, yang mendorong sahamnya melonjak 2,8 persen.
Saham perbankan yang sensitif terhadap suku bunga melemah 0,3 persen seiring dengan penurunan imbal hasil obligasi zona Euro.
Smith+Nephew meroket 15,3 persen setelah pabrikan produk medis asal Inggris ini membukukan kenaikan laba semester pertama dan mengumumkan pembelian kembali saham senilai 500 juta Dolar untuk sisa 2025.
Saham Novo Nordisk anjlok 2,3 persen setelah UBS menurunkan rating sahamnya dengan alasan beberapa tantangan terhadap pertumbuhan perusahaan.
BERITA TERKAIT: