Kegiatan ini merupakan tahun kedua pelaksanaan setelah dimulai pada 2024, dan menyasar puluhan pelaku UMKM binaan BRI dari berbagai sektor, seperti kuliner, fesyen, hingga kerajinan.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk mendorong para pelaku UMKM memahami proses ekspor secara menyeluruh, mulai dari strategi pemasaran internasional, penyusunan dokumen ekspor, hingga pengelolaan logistik dan pengemasan sesuai standar global.
“Harapannya, pengusaha UMKM diharapkan mampu menembus pasar global karena dalam pelatihan ini pelaku UMKM diberikan kesempatan untuk memahami seluk-beluk ekspor. Pada akhirnya para pelaku UMKM dapat naik kelas dan mampu memperluas pasar hingga ke mancanegara,” kata Hendy dalam keterangan tertulis pada Selasa 29 Juli 2025.
Pelatihan ini dilaksanakan bersama PPEJP, lembaga di bawah Kementerian Perdagangan RI yang berpengalaman melatih ribuan profesional di sektor ekspor.
Para pemateri dari PPEJP membekali peserta dengan materi aplikatif seperti analisis SWOT, riset pasar internasional, hingga strategi menemukan pembeli global berdasarkan pengalaman lapangan.
BRI juga menyelenggarakan pelatihan lanjutan melalui kerja sama dengan Indonesia Design Development Center (IDDC).
“Adanya pelatihan lanjutan ini harapannya supaya ada peningkatan kualitas visual dan kemasan yang berdampak langsung pada nilai jual produk di pasar internasional," imbuh Hendy.
Selain itu, BRI juga menggandeng platform logistik Kirim Aja untuk memberikan edukasi terkait strategi dan solusi logistik ekspor dalam bentuk webinar interaktif. Langkah ini dinilai penting agar pelaku UMKM memahami peran vital logistik dalam rantai ekspor secara keseluruhan.
"Hal ini merupakan wujud nyata komitmen BRI dalam mendukung pembangunan ekonomi Indonesia. Semoga pelaku UMKM bisa terus menjaga kualitas dari produknya, pasarnya semakin terbuka, sehingga mereka bisa naik kelas dan bisa mengakses pasar lebih besar lagi," pungkas Hendy.
BERITA TERKAIT: