Pada Senin, 30 Juni 2025 Waktu setempat, Trump mengirim catatan kepada Ketua The Fed, Jerome Powell, yang berisi daftar suku bunga dari berbagai negara. Di dalamnya, Trump menulis dengan tangan bahwa suku bunga AS seharusnya berada di antara suku bunga Jepang (0,5 persen) dan Denmark (1,75 persen). Ia juga menambahkan komentar bahwa Powell "seperti biasa, terlambat."
“Turunkan suku bunga banyak-banyak. Ratusan miliar dolar hilang,” tulis Trump dalam catatannya, seperti dikutip dari Reuters.
“Menjadi bankir sentral di AS itu mudah tapi bergengsi, dan mereka gagal. Kita seharusnya hanya membayar bunga 1 persen, atau bahkan lebih rendah!” tambahnya.
Pernyataan Trump ini menuai sorotan karena suku bunga 1 persen di masa lalu biasanya terjadi saat ekonomi AS sedang lemah, mengalami resesi, atau saat inflasi sangat rendah.
Komentar Trump juga dinilai membingungkan karena ia mencampuradukkan antara suku bunga jangka pendek yang ditetapkan langsung oleh The Fed, dan suku bunga pasar obligasi, yang ditentukan investor berdasarkan kondisi ekonomi, inflasi, dan stabilitas politik.
Saat ini, The Fed enggan menurunkan suku bunga yang berada di kisaran 4,25–4,5 persen karena pengangguran masih rendah, dan inflasi masih berada di atas target 2 persen.
Pejabat The Fed khawatir pemotongan suku bunga terlalu cepat bisa memicu inflasi baru, apalagi dengan kebijakan tarif dagang yang dirancang pemerintahan Trump.
Pada hari yang sama, pejabat The Fed tetap menyuarakan kekhawatiran itu. Di sisi lain, Menteri Keuangan Scott Bessent mulai mempertimbangkan siapa pengganti Powell setelah masa jabatannya berakhir pada Mei 2026.
Trump sendiri tidak bisa langsung memecat Powell hanya karena perbedaan pandangan kebijakan. Tapi pekan lalu, ia secara terbuka mendesaknya untuk mundur.
Bessent mengatakan pemerintah lebih memilih proses pergantian yang normal, bukan menunjuk "ketua bayangan" atau upaya lain untuk menekan The Fed.
“Ada satu kursi yang akan kosong pada Januari, dan kami mempertimbangkan agar orang yang mengisinya nanti bisa menjadi Ketua The Fed saat Powell mundur,” kata Bessent kepada Bloomberg TV.
Saat ini, masa jabatan Gubernur Fed Adriana Kugler akan habis Januari 2026. Bessent mengatakan kemungkinan besar penggantinya akan dicalonkan pada Oktober atau November 2025, dan tinggal menunggu persetujuan Senat.
BERITA TERKAIT: