Hal tersebut terungkap dalam forum bisnis internasional bertema Sustainability of Indonesian Palm Oil to Meet World’s Needs for Vegetable Oil sebagai bagian dari rangkaian Business Forum Osaka Expo 2025 di Osaka, Jepang yang diselenggarakan oleh Paviliun Indonesia, organisasi yang berada di bawah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.
Di forum tersebut, Direktur Strategi dan Sustainability PTPN IV PalmCo Ugun Untaryo membeberkan langkah-langkah transformasi PalmCo guna mengimplementasikan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) Perusahaan.
“Keberlanjutan adalah pondasi utama yang dibangun PalmCo dalam setiap aspek bisnisnya. Kemudian bagaimana upaya yang dijalankan PalmCo untuk membangun circular economy sekaligus mengembangkan portofolio bisnis hijau dari industri sawit,” ungkap Ugun Untaryo dalam keterangan tertulisnya, Jumat 20 Juni 2025.
Lebih jauh Ugun membeberkan secara garis besar terdapat lima inisiatif keberlanjutan utama yang tengah diperkuar PalmCo sejak restrukturisasi dijalankan PTPN akhir Desember 2023 lalu.
“Pertama, pengurangan emisi GRK, kedua memastikan sertifikasi keberlanjutan, ketiga memaksimalkan potensi ekonomi sirkular, selanjutnya improve ESG rating dan yang terakhir, kelima, eksplor potensi bisnis hijau lainnya,” kata Ugun.
Konsistensi PalmCo dalam menurunkan emisi gas rumah kaca tercermin dari keberhasilan memperoleh Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) pada salah satu proyek Cofiring yang dimiliki Perusahaan pengelola areal sawit terluas di dunia tersebut.
“Kita menerima SPE-GRK untuk Biogas di Lubuk Dalam, Riau, dengan volume emisi terverifikasi mencapai 33.799 ton CO?e. Dengannya PalmCo menjadi perusahaan perkebunan pertama di Indonesia yang meraih sertifikasi ini dan kini menempati posisi keempat dalam daftar penjualan karbon terbesar di IDX Carbon,” ujarnya.
Penyampaian Ugun tersebut sejalan dengan tujuan forum yang membahas peluang investasi hijau di Indonesia, termasuk proyek energi terbarukan.
Untuk memastikan sertifikasi keberlanjutan, saat ini 100 persen Pabrik Kelapa Sawit PalmCo telah bersertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesian Sustainable Palm Oil.
Dua sertifikasi budidaya sawit lestari yang dipersyaratkan oleh pelanggan secara global dan mandatory oleh aturan perundang-undangan.
“100 persen. 65 PKS sudah bersertifikat RSPO. Untuk ISPO selain 65 PKS, 127 kebun tersertifikasi ISPO. Selain itu kita juga menggesa International Sustainability and Carbon Certification, IS0 14001 Sistem Manajemen Lingkungan, EU Deforestation Regulation dan berbagai sertifikasi lainnya,” jelas Ugun.
Pada langkah selanjutnya, masih kata Ugun, dalam memaksimalkan potensi ekonomi sirkular, PalmCo juga melakukan berbagai aktivitas diantaranya pemanfaatan limbah padat hingga limbah cair dari proses pengolahan Tandan Buah Segar Sawit.
Saat ini terdapat 11 fasilitas Biogas PalmCo yang telah beroperasi baik yang mengkonversi listrik atau menjadi sumber tenaga penggerak turbin pabrik.
“Kedepannya kita menyasar target 32 fasilitas energi terbarukan yang bersumber dari limbah pada tahun 2029,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: