Dikutip dari
Bloomberg, Senin 12 Mei 2025, kontrak berjangka Nikkei 225 berada pada level 37.830 di Chicago Mercantile Exchange, dibandingkan dengan penutupan terakhir di level 37.503,33 untuk indeks acuan.
Mata uang Yen sendiri melemah terhadap Dolar, yang mengindikasikan keuntungan bagi eksportir. Sementara Euro dibuka lebih rendah sebagai respons terhadap laporan pertemuan tersebut.
AS dan China sama-sama melaporkan "kemajuan substansial" setelah perundingan mereka di Swiss yang bertujuan untuk meredakan perang dagang, meskipun tidak ada pihak yang langsung mengumumkan langkah-langkah spesifik.
Wakil Perdana Menteri China He Lifeng mengatakan dua ekonomi terbesar dunia sepakat untuk menciptakan mekanisme bagi perundingan lebih lanjut.
"Belum jelas apa yang sebenarnya terlibat, jadi kita harus menunggu dan melihat apa yang akan terjadi selanjutnya," kata Masahiro Ichikawa, kepala strategi pasar di Sumitomo Mitsui DS Asset Management.
"Yen melemah, dan paling tidak, tampaknya tidak ada reaksi pasar yang negatif. Sambil menunggu pengumuman spesifik, tren pemulihan secara umum kemungkinan akan terus berlanjut," ujarnya.
Nikkei 225 telah naik 5 persen hingga Jumat, 9 Mei 2025, sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan apa yang disebut tarif timbal balik pada 2 April lalu, di antara pasar utama dengan kinerja terbaik. Jepang menjadi salah satu negara pertama yang secara resmi terlibat dalam pembicaraan dengan AS, meskipun belum ada kesepakatan yang dibuat.
Perdana Menteri Shigeru Ishiba bermaksud mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS pada Juli mendatang, yang jadwalnya berbarengan dengan pemilihan majelis tinggi.
Investor juga mencermati perusahaan-perusahaan Jepang, termasuk SoftBank Group, Nissan Motor, dan Sony Group yang akan melaporkan hasil pendapatan dan prospeknya pekan ini.
BERITA TERKAIT: