Perundingan dua ekonomi terbesar dunia di Swiss cukup melegakan pasar membuat indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,2 persen pada awal perdagangan di Asia, Senin pagi 12 Mei 2025.
Kebijakan tarif besar-besaran diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump bulan lalu telah mengguncang kepercayaan pada aset-aset Amerika. Sejak itu, Dolar AS, obligasi pemerintah, dan ekuitas terpukul.
Kini, perhatian pasar akan tertuju pada laporan keuangan dan data Amerika minggu ini, termasuk angka indeks harga konsumen (IHK) yang akan diluncurkan pada Selasa.
Dikutip dari
Reuters, Dolar AS menguat 0,3 persen terhadap Yen Jepang, menjadi 145,85 Yen. Namun, Dolar AS melemah terhadap Dolar Selandia Baru, proksi umum bagi aset berisiko, yang menguat 0,2 persen menjadi 0,5921 Dolar AS.
Euro melemah 0,20 persen menjadi 1,1226 Dolar AS. Sementara Dolar Australia diperdagangkan di 0,6424 Dolar AS, naik 0,19 persen pada awal perdagangan.
BERITA TERKAIT: