Investor masih terus waspada dan memantau perkembangan kebijakan tarif AS yang berubah-ubah. Perubahan cepat ini mengurangi kepercayaan pasar dan menyebabkan investor mencari tempat yang lebih tenang di luar AS yang minggu lalu membuat imbal hasil US Treasury naik tajam dan mengurangi daya tarik greenback.
Indeks Dolar AS (Indeks DXY) naik 0,58 persen menjadi 100,215 pada penutupan Selasa.
Dolar AS menguat terhadap Euro dan Yen, menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang tentatif menyusul aksi jual tajam yang menyebabkan Indeks DXY jatuh lebih dari 3 persen pekan lalu.
Harga impor Amerika secara tak terduga menyusut sepanjang Maret, menurut data yang dirilis pada Selasa. Harga impor ini tertekan penurunan biaya untuk produk energi, indikasi terbaru bahwa inflasi mereda sebelum tarif Trump yang luas mulai berlaku.
Sebagian besar pasar Amerika akan ditutup untuk hari libur Jumat Agung, pekan ini, meski valuta asing akan tetap buka.
Euro melorot 0,70 persen menjadi 1,127 Dolar AS setelah pekan lalu mencapai level tertinggi tiga tahun di 1,1473 Dolar AS.
Perbankan zona Euro juga mengekang akses perusahaan terhadap kredit pada kuartal terakhir. Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
Dolar menguat 0,12 persen terhadap Yen Jepang menjadi 143,16 Yen per Dolar AS, tidak jauh dari level terendah enam bulan pada sesi Jumat di 142,05.
Jepang akan mengupayakan penghapusan penuh tarif tambahan yang dikenakan oleh Trump.
Dolar melonjak 0,91 persen menjadi 0,822 Franc Swiss setelah merosot ke level terendah 10 tahun terhadap mata uang Swiss itu pekan lalu.
Poundsterling naik 0,15 persen menjadi 1,3209 Dolar AS setelah sebelumnya mencapai 1,3252 Dolar AS, tertinggi sejak 3 Oktober.
BERITA TERKAIT: