Dikutip dari
Reuters, harga emas spot turun 0,1 persen menjadi 2.913,99 Dolar AS per ons pada penutupan perdagangan Rabu 5 Maret 2025 atau Kamis pagi WIB.
Sementara harga emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 0,2 persen menjadi 2.926 Dolar AS.
Pelemahan harga emas terjadi justru saat Indeks Dolar AS (Indeks DXY) merosot lebih dari 1 persen ke level terendah dalam empat bulan.
Saat ini, investor menahan diri untuk tidak membuat spekulasi besar menjelang rilis data penggajian AS pekan ini.
Data penggajian AS atau Non-Farm Payroll (NFP) dirilis setiap bulan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS. Data ini menggambarkan perubahan lapangan kerja di sektor nonpertanian AS.
Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP mengungkapkan perlambatan pertumbuhan penggajian swasta Amerika pada Februari, dengan peningkatan hanya 77.000 pekerjaan, di bawah perkiraan kenaikan 140.000.
Sejumlah ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan laporan penggajian non-pertanian AS untuk periode Februari akan menunjukkan kenaikan 160.000 pekerjaan saat data tersebut dirilis Jumat besok.
Daniel Pavilonis, analis RJO Futures, mengatakan, jika hasil data tersebut sangat buruk, ia memperkirakan emas akan mengalami tekanan jual.
"Jika hasilnya netral, saya rasa itu tidak akan terlalu banyak menggerakkan pasar. Namun, jika hasilnya bullish, emas akan melejit dan kita akan segera mencapai USD3.000, jika tidak lebih tinggi dari itu," katanya.
Sementara emas turun, harga perak spot justru naik 1,7 persen menjadi 32,52 Dolar AS per ons. Paladium turun 0,6 persen menjadi 936,40 Dolar AS. Sedangkan platinum naik 0,1 persen menjadi 961,55 Dolar AS.
BERITA TERKAIT: