Runtuhnya Dolar AS antara lain disebabkan oleh dampak tarif Presiden AS Donald Trump yang membuat Kanada dan China menyatakan akan membalas penerapan tarif tersebut.
Indeks Dolar AS (Indeks DXY) merosot 0,9 persen ke 105,74.
Dikutip dari
Reuters, Rabu 5 Maret 2025, saham Hong Kong naik tetapi mata uang Yuan menelusuri kembali sebagian dari kenaikan kemari, Selasa, saat sesi parlemen tahunan Kongres Rakyat Nasional (NPC) dimulai dengan Beijing mempertahankan target pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen untuk tahun 2025.
Yuan turun sekitar 0,3 persen menjadi 7,2716 per Dolar AS, setelah menguat 0,7 persen di hari sebelumnya.
Euro mencapai puncaknya hampir empat bulan setelah partai politik Jerman menyetujui dana infrastruktur senilai 500 miliar Euro. Sterling juga bertahan tinggi mendekati level tertinggi tiga bulan.
Mata uang lain di Eropa juga menguat.
AS dan Ukraina dikabarkan akan menandatangani kesepakatan mineral, setelah para pemimpin negara yang kisruh pekan lalu. Investor menunggu rapat kebijakan ECB, Kamis besok, yang diperkirakan akan memangkas suku bunga 25 bps.
Saham Australia (.AXJO), turun 1,1 persen, sementara Nikkei Jepang (.N225), datar setelah naik turun tipis.
BERITA TERKAIT: