Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan tersebut didorong oleh kenaikan penawaran dan permintaan.
"Dari sisi penawaran, pertumbuhan kredit ditopang oleh realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan yang masih berlanjut, dukungan pendanaan dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang masih terjaga, serta ketersediaan likuiditas yang tetap baik sejalan dengan implementasi penguatan KLM," kata Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 19 Februari 2025.
Sementara itu, dari sisi permintaan, Perry mengatakan pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan korporasi yang masih tumbuh positif di tengah konsumsi rumah tangga yang terbatas.
Adapun berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit modal kerja tercatat tumbuh 8,40 persen yoy, kredit investasi naik 13,22 persen yoy, dan kredit konsumsi meningkat 10,37 persen yoy.
Selain itu, pembiayaan syariah juga ikut tumbuh sebesar 9,71 persen (yoy), sementara kredit UMKM tumbuh 2,88 persen (yoy).
"Ke depan, Bank Indonesia akan turut mendorong pertumbuhan kredit melalui berbagai kebijakan makroprudensial yang akomodatif sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Perry.
BERITA TERKAIT: