Dalam pernyataannya, Asian Paints mengatakan keputusan diambil karena tantangan dalam mencapai pertumbuhan, profitabilitas, dan pengendalian biaya di pasar Indonesia.
"Meskipun berbagai langkah strategis telah diambil selama sembilan tahun terakhir untuk memperluas operasinya di Indonesia, operasi di Indonesia tetap berskala kecil dan tidak penting bagi keseluruhan operasi internasional," kata Asian Paints, seperti dikutip dari
Nikkei Asia, Sabtu 15 Februari 2025.
Asian Paints, yang beroperasi di 15 negara, memperoleh 9 persen dari total pendapatannya melalui bisnis internasional, dengan sebagian besar pendapatan berasal dari pasar domestik di India, di mana perusahaan ini memimpin pasar. Namun, kontribusi bisnis di Indonesia hanya sebesar 0,24 persen dari pendapatan konsolidasi perusahaan.
Dalam laporan tahunan terbaru untuk tahun fiskal 2024, Asian Paints menyatakan akan mencatat kerugian sebesar 10,4 juta Dolar AS (sekitar Rp158,6 miliar) dari penjualan asetnya di Indonesia, yang memiliki nilai bersih 19 juta Dolar AS (sekitar Rp289,8 miliar).
Saham Asianpaints di National Stock Exchange of India hari ini merosot cukup jauh. Pantauan RMOL Sabtu pukul 09.50, saham tersebut turun 0,51 persen menjadi 2.224,95 INR (Indian Rupee).
BERITA TERKAIT: