Kinerja ragu IHSG untuk melanjutkan penguatan terlihat seiring dengan situasi dan sentimen yang sedang berkembang di pasar global. Serangkaian laporan yang beredar menyebutkan, sikap pelaku pasar di bursa Wall Street yang kini menantikan rilis data penjualan ritel AS yang diagendakan pada malam nanti waktu Indonesia Barat.
Pelaku pasar cenderung mengambil sikap menunggu dan berhati-hati setelah serangkaian rilis data sebelumnya gagal memberikan arah gerak pasar. Meski demikian, sesi perdagangan di Wall Street mampu menghasilkan gerak naik tajam. Namun kinerja penguatan tajam Wall Street kesulitan untuk menjalar di Asia.
Pantauan dari jalannya sesi perdagangan di Asia menunjukkan, kinerja indeks yang cenderung terjebak di rentang moderat dan mixed. Bahkan hingga sesi perdagangan ditutup, kinerja indeks yang mixed tak jauh berubah. Indeks Nikkei (Jepang) ditutup turun 0,79 persen di 39.149,43, sementara indeks ASX200 (Australia) berakhir naik moderat 0,19 persen di 8.555,8 dan Indeks KOSPI (Korea Selatan) yang menyudahi sesi dengan menguat terbatas 0,31 persen di 2.591,05.
Pantauan dari jalannya sesi perdagangan menunjukkan pelaku pasar yang mendapatkan suguhan menu sentimen dari pertemuan Perdana Menteri India Narendra Modi dengan Presiden AS Donald Trump di Washington. Pertemuan tersebut sarat dengan kepentingan AS yang sedang sangat membutuhkan kekuatan penyeimbang China di Asia.
Sikap Trump menyangkut tarif masuk yang selama ini dikenal garang dan keras, terkesan agak melunak terhadap India yang sedang dibutuhkan AS untuk mengimbangi kekuatan China. Pertemuan Trump-Modi juga disebutkan mencapai kesepakatan untuk melipat gandakan nilai perdagangan kedua negara perekonomian besar dunia itu hingga mencapai $500 miliar. Sentimen secara keseluruhan yang berkembang di Asia akhirnya gagal menghadirkan gerak tajam indeks.
Situasi sentimen yang tersedia tersebut kemudian membayangi jalannya sesi perdagangan di Jakarta. Pantauan memperlihatkan, kinerja IHSG yang konsisten menjejak di zona moderat di sepanjang sesi. Kinerja IHSG terkesan mulai mengalami tekanan jual terbatas sejak pertengahan sesi pagi.
Pola gerak IHSG juga terlihat tak terlalu beranjak di sepanjang sesi sore dengan konsisten berada di rentang terbatas. IHSG kemudian memungkasi sesi pekan ini dengan menanjak moderat 0,38 persen di 6.638,45. Pantauan lebih rinci memperlihatkan, kinerja saham unggulan yang cenderung mampu bertahan positif di tengah sikap ragu investor.
Sejumlah besar saham unggulan yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan mampu menutup sesi dengan gerak positif, seperti: BMRI, BBNI, ADRO, TLKM, ASII, ICBP, UNTR, UNVR, PTBA, BBTN, SMGR dan PGAS. Sedang sejumlah kecil saham unggulan lain kembali terhajar di zona merah, seperti: BBRI, BBCA, INDF, ISAT dan JPFA.
BERITA TERKAIT: