Jepang berada dalam tekanan karena harga pangan yang tinggi dan pengurangan subsidi energi.
Indeks harga konsumen inti (CPI), yang mencakup produk minyak tetapi tidak termasuk harga pangan segar, diperkirakan naik 3,1 persen pada Januari dari tahun sebelumnya.
Angka itu dibandingkan dengan kenaikan 3 persen pada Desember dan akan menjadi kenaikan tahun-ke-tahun terbesar sejak Agustus 2023.
Analis mengatakan, kenaikan harga bahan pokok ini akan semakin tinggi dan diikuti dengan kenaikan harga lainnya.
"Dengan harga pangan yang terus meningkat dan subsidi pemerintah untuk penyuling minyak dikurangi, kenaikan tahun-ke-tahun diperkirakan akan melebar dari bulan sebelumnya," kata Shunpei Fujita, ekonom di Mitsubishi UFJ Research and Consulting, dikutip dari
Reuters, Jumat 14 Februari 2025.
Harga beras, sayur-sayuran, dan kebutuhan pokok lainnya telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir, dan pemerintah telah mengatakan akan melepaskan 210.000 metrik ton beras yang ditimbun untuk meredakan penyumbatan distribusi dan menstabilkan harga.
Kementerian Dalam Negeri akan merilis data CPI Januari pada 21 Februari mendatang.
BERITA TERKAIT: