Saat ini, pasar tengah menantikan laporan ketenagakerjaan Amerika.
Sebelumnya, indeks DXY sempat mencapai level tertinggi dua tahun di 110,17 pada bulan lalu.
Analis mengatakan, pendorong koreksi ini adalah beberapa faktor, di antaranya kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
"Pemerintahan Trump menggunakan tarif untuk tujuan transaksional bukan ideologis," kata Chris Turner, Global Head of Markets ING, dikutip dari
Reuters, Juma 7 Februari 2025.
Presiden AS Donald Trump menangguhkan rencana tindakan tarif terhadap Meksiko dan Kanada minggu ini, tetapi mengenakan pungutan tambahan sebesar 10 persen pada impor dari China.
Yen melesat setingginya 151,81 per Dolar - level terkuat sejak 12 Desember.
Mata uang Jepang itu terakhir diperdagangkan 151,335 per Dolar AS, menguat 0,82 persen pada hari sebelumnya, memangkas sebagian kenaikan awal setelah Naoki Tamura, anggota dewan BOJ, mengatakan bank sentral harus mengatrol suku bunga setidaknya 1 persen atau lebih pada paruh kedua tahun fiskal 2025 dengan risiko kenaikan harga.
Saat ini, pasar memperkirakan kenaikan suku bunga BOJ seperempat poin persentase pada September.
Menteri Keuangan Amerika, Scott Bessent, Rabu, mengatakan meski Trump menginginkan suku bunga yang lebih rendah, dia tidak akan meminta the Fed untuk memangkas suku bunga.
Loonie Kanada berada di 1,431 terhadap Dolar AS setelah melejit ke level tertinggi sejak 17 Desember, yakni 1,4270, sehari sebelumnya. Sementara Peso Meksiko jatuh 0,45 persen menjadi 20,474 per Dolar.
Euro turun tipis 0,19 persen menjadi 1,0382 Dolar AS.
Pound turun tajam setelah Bank of England memangkas suku bunga seperti yang diprediksi, tetapi memperkirakan inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang lebih lemah, dengan dua pejabat menyerukan pemangkasan suku bunga lebih besar.
Pound turun 0,54 persen. Pantauan
RMOL di pukul 07.00 WIB, satu Pound kini setara dengan 1,2438 Dolar AS.
Yuan juga turun tipis. Kini, satu Yuan setara dengan 0,14 Dolar AS.
BERITA TERKAIT: