Data resmi yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional pada Senin 27 Januari 2025 menunjukkan bahwa penurunan ini memperpanjang tren negatif yang telah berlangsung sejak periode Januari-November 2024, dengan penurunan sebesar 4,7 persen.
Seperti dikutip
Reuters, penurunan laba tahun 2024 juga lebih dalam dibandingkan penurunan 2,3 persen yang terjadi pada keseluruhan tahun 2023.
Statistik tersebut mencakup perusahaan dengan pendapatan tahunan minimal 20 juta Yuan (sekitar Rp44 miliar) dari kegiatan operasional utama mereka.
Penurunan laba industri ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi sektor manufaktur Tiongkok di tengah upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Selain itu, perlambatan ekonomi global dan tekanan dari ketidakpastian ekonomi dunia turut memperburuk kondisi industri dalam negeri.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: