Dikutip dari
Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 140,82 poin, atau sekitar 0,32 persen, menjadi 44.424,25.
Indeks S&P 500 melemah 17,47 poin, atau sekitar 0,29 persen, menjadi 6.101,24, dan indeks komposit Nasdaq juga turun 99,38 poin, atau sekitar 0,5 persen, menjadi 19.954,3.
Beberapa saham teknologi megacap yang sebelumnya mendorong pasar ke level tertinggi sepanjang masa mengalami pelemahan, memberikan tekanan pada ekuitas. Saham Nvidia turun 3,12 persen, Microsoft dan Amazon turun masing-masing 0,59 persen dan 0,24 persen. Sedangkan Tesla turun lebih dari 1 persen.
Enam dari 11 sektor utama indeks S&P 500 mengalami peningkatan, dengan indeks layanan komunikasi dan utilitas masing-masing melonjak 1,09 persen dan 1,07 persen.
Laporan yang dirilis University of Michigan menunjukkan bahwa sentimen konsumen mengalami penurunan ke angka 71,1 dari sebelumnya 73,2.
Investor selanjutnya menantikan dirilisnya berbagai data ekonomi yang menjadi acuan arah kebijakan Federal Reserve.
Pidato Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, masih menjadi acuan para investor.
Trump dalam pidatonya menuntut OPEC menurunkan harga minyak. Trump juga mendesak bank sentral memangkas suku bunga.
Tetapi Trump juga memperingatkan para pebisnis bahwa mereka akan menghadapi tarif untuk produk yang dibuat di luar Amerika Serikat.
Menurut instrumen FedWatch CME Group, The Fed akan mempertahankan suku bunga dalam pertemuan 28-29 Januari mendatang dan baru akan melakukan pemangkasan pada Juni.
Sementara itu bursa saham Eropa mengalami tekanan di hari yang sama dengan indeks STOXX 600 Eropa berakhir datar, seiring melemahnya saham sektor telekomunikasi dan energi.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, turun 62,85 poin, atau sekitar 0,73 persen, menjadi 8.502,35. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, melemah 16,6 poin, atau sekitar 0,08 persen, menjadi 21.394,93.
BERITA TERKAIT: