Investor mencermati perkembangan sektor teknologi serta merespons ketegangan pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dikutip dari Reuters, Indeks S&P 500 sempat turun setelah ketegangan tersebut, namun berhasil pulih dan menutup sesi dengan kenaikan.
Pertemuan Trump dan Zelensky di Gedung Putih berlangsung panas, dengan kedua pemimpin terlibat dalam adu mulut di hadapan media. Orang-orang mengkhawatirkan bahwa perdebatan tersebut akan membuyarkan rencana kesepakatan damai dari konflik Rusia-Ukraina.
Trump menekan Zelensky agar segera mencapai kesepakatan dengan Rusia. Ia bahkan mengancam bahwa tanpa itu, Amerika tidak akan lagi membantu Ukraina.
Trump juga memperingatkan Zelensky bahwa sikapnya bisa memicu konflik global.
"Kamu mempertaruhkan nyawa jutaan orang, kamu mempertaruhkan Perang Dunia III," kata Trump kepada Zelensky.
Analis menilai perdebatan kedua pemimpin cukup mengkhawatirkan, termasuk untuk pasar.
"Berita tersebut, terutama jika dilihat secara langsung, cukup mengkhawatirkan. Situasi memanas, dan Zelensky dianggap sebagai sekutu AS. Itulah mengapa pasar sempat mengalami aksi jual, tetapi kemudian kembali stabil karena investor yakin Zelensky akan mencapai kesepakatan," kata Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments.
Indeks S&P 500 menguat 1,59 persen menjadi 5.954,50 poin.
Nasdaq naik 1,63 persen ke level 18.847,28 poin.
Dow Jones Industrial Average menguat 1,39 persen menjadi 43.840,91 poin.
Volume perdagangan di bursa AS mencapai 17,5 miliar saham, lebih tinggi dari rata-rata 20 sesi sebelumnya sebesar 15,4 miliar saham.
Saham Dell Technologies turun 4,7 persen setelah perusahaan memproyeksikan penurunan margin kotor yang disesuaikan untuk tahun fiskal 2026.
Saham HP Inc anjlok 6,8 persen setelah laba kuartal nya meleset dari ekspektasi.
Saham Nvidia dan Tesla masing-masing naik hampir 4 persen.
Semua 11 sektor di S&P 500 mencatat kenaikan, dipimpin oleh sektor keuangan yang naik 2,1 persen.
Data terbaru dari Departemen Perdagangan AS menunjukkan inflasi naik pada Januari sesuai ekspektasi, namun belanja konsumen turun 0,2 persen setelah sebelumnya naik 0,8 persen pada Desember.
BERITA TERKAIT: