Dikutip dari
Reuters, Dow Jones Industrial Average ditutup naik 485,60 poin, atau 1,14 persen, menjadi 43.006,59.
S&P 500 menguat 64,48 poin, atau 1,12 persen, menjadi 5.842,63.
Nasdaq Composite Index melambung 267,57 poin, atau 1,46 persen, menjadi 18.552,73.
Kabar yang menyebutkan bahwa Presiden Donald Trump sedang mempertimbangkan penundaan tarif otomotif selama satu bulan pada Kanada dan Meksiko, membawa angin segar, membuat perdagangan menjadi positif.
Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Trump setuju untuk menunda tarif pada beberapa kendaraan.
Analis menilai, kabar baik yang tiba-tiba ini sangat mengejutkan, tapi melegakan. Sebelumnya, Wall Street melemah menyusul data ekonomi yang variatif dan kekhawatiran peran dagang karena kebijakan tarif Trump.
"Kita berada dalam roller coaster tarif," kata Wasif Latif, Chief Investment Officer Sarmaya Partners di New Jersey.
Di antara 11 sektor pada indeks acuan S&P 500, saham di sektor material, industri, consumer discretionary, dan jasa komunikasi menjadi pendorong utama kenaikan. Sementara saham sektor energi dan utilitas membukukan kerugian terbesar.
Saham pabrikan otomotif melesat. Ford naik 5,8 persen, dan General Motors melambung 7,2 persen.
Saham Tesla menguat 2,6 persen. Saham Microsoft menguat 3,19 persen. Boeing juga menguat 2,71 persen.
Produsen chip Intel anjlok 2,4 persen setelah Trump mengatakan anggota parlemen harus menyingkirkan undang-undang yang menawarkan subsidi kepada industri semikonduktor.
Jumlah saham yang naik melebihi yang turun dengan rasio 1,99 berbanding 1 di NYSE.
Ada 93 harga tertinggi baru dan 146 harga terendah baru di NYSE.
BERITA TERKAIT: