Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Deni Surjantoro, mengungkapkan bahwa situasi ini menjadi bagian dari tantangan siklikal yang kompleks dan membutuhkan perhatian serius.
“Fenomena ini adalah salah satu tantangan siklikal, termasuk di dalamnya tensi geopolitik, pelemahan ekonomi di Eropa, perlambatan ekonomi Tiongkok, proteksionisme, fragmentasi, volatilitas harga komoditas, serta dinamika suku bunga dan nilai tukar,” ujar Deni kepada
RMOL, Selasa 21 Januari 2025.
Menurut Deni, berbagai tantangan struktural juga turut menjadi perhatian, seperti transisi demografi, perubahan iklim, serta perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan ekonomi digital. Untuk menghadapi situasi ini, Deni menekankan pentingnya strategi holistik dalam menjaga stabilitas ekonomi.
"Perlu strategi yang ditempuh secara holistik yaitu melakukan transformasi ekonomi dengan penguatan human capital, hilirisasi, mendorong investasi yang berorientasi ekspor, pengembangan ekonomi hijau, serta ketahanan pangan dan energi,"jelasnya.
Selain itu, keberhasilan transformasi ekonomi memerlukan reformasi fiskal secara menyeluruh yang meliputi pendapatan, belanja, dan pembiayaan negara.
Kombinasi langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus memperbaiki kesehatan fiskal nasional.
BERITA TERKAIT: