Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lepas Produk Baja ke Selandia Baru, Mendag: Perkuat Indonesia sebagai Negara Eksportir Baja Dunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Kamis, 16 Januari 2025, 11:52 WIB
Lepas Produk Baja ke Selandia Baru, Mendag: Perkuat Indonesia sebagai Negara Eksportir Baja Dunia
Menteri Perdagangan, Budi Santoso, melepas ekspor produk baja berupa welded beam berdaya saing tinggi ke Selandia Baru, di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu 15 Januari 2025/Istimewa
rmol news logo Menteri Perdagangan Budi Santoso, melepas ekspor produk baja rendah emisi balok las (welded beam) senilai 1,5 juta dolar AS atau setara Rp24,3 miliar di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu, 15 Januari 2025. 

Produk baja tersebut merupakan produksi PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) dengan tujuan ekspor ke Selandia Baru. Ekspor ini merupakan bagian dari total 1.210 MT baja yang akan dikirim secara bertahap hingga Maret 2025.

Mendag menyatakan, kualitas produk besi dan baja dalam negeri semakin diakui dan berhasil menempatkan Indonesia sebagai pemasok terbesar ke-7 dunia dengan nilai ekspor 28,41 miliar dolar AS. Sektor ini juga menduduki peringkat kedua sebagai produk ekspor nonmigas andalan Indonesia pada Januari–September 2024. 

Di sisi lain, permintaan dunia dalam lima tahun terakhir (2018-2023) selalu positif sebesar 9,13 persen dengan total permintaan dunia mencapai 865 miliar dolar AS. 

“Dengan tren pertumbuhan sebesar 38,79 persen dalam lima tahun terakhir (2018–2023), Indonesia berpeluang besar menjadi salah satu pemain utama industri baja terkemuka di dunia. Diharapkan kontribusi GRP dapat memotivasi eksportir yang lain,” kata Mendag Budi Santoso (Busan) dalam sambutannya. 

Mendag juga mengungkapkan, eksportir besi dan baja Indonesia ke Selandia Baru mendapat kemudahan tarif hingga nol persen dengan memanfaatkan perjanjian perdagangan ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA).

“Dengan bea masuk sebesar nol persen, diharapkan Selandia Baru menjadi salah satu negara tujuan utama bagi ekspor besi dan baja Indonesia,” tuturnya.

Pada sambutannya, Mendag Busan juga menyampaikan tiga program prioritas Kemendag, khususnya untuk meningkatkan ekspor. Program tersebut yaitu Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Perluasan Pasar Ekspor, dan Peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) BISA Ekspor (Berani Inovasi Siap Adaptasi).

“Kemendag mempunyai perwakilan di luar negeri yaitu Atase Perdagangan dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di 33 negara yang siap membantu pelaku usaha, khususnya UMKM untuk menembus pasar ekspor,” papar Mendag Busan.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Gunung Raja Paksi, Fedaus, menyampaikan kebanggaannya karena GRP dapat mendukung pembangunan global melalui ekspor baja rendah emisi berkualitas tinggi. Ia pun mengapresiasi dukungan Kemendag atas capaian strategis GRP dalam memperkuat produk dalam negeri di kancah internasional.

”Produk yang diekspor memenuhi standar internasional dan berkontribusi terhadap pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Ini adalah langkah nyata GRP dalam mendukung visi Indonesia sebagai pemain utama di pasar baja global yang ramah lingkungan,” tuturnya.

Pelepasan ekspor ini mencerminkan tingginya kepercayaan dunia terhadap produk baja Indonesia.

Hingga 2024, GRP telah mengekspor produk baja ke 35 negara, dengan nilai ekspor di tahun tersebut mencapai sekitar 20 juta dolar AS. Selain itu, dalam tiga tahun terakhir (2021-2024), akumulasi ekspor GRP telah mencapai 87 juta dolar AS dengan pasar utama di antaranya Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

Pj Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, ikut mengapresiasi langkah strategis GRP dalam ekspor produk baja berkualitas tinggi. Ia menyampaikan, pelepasan ekspor menjadi bukti Kabupaten Bekasi sebagai pusat industri yang memiliki produk yang mampu bersaing secara global dan memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama di kancah internasional.

“Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi para pelaku usaha lainnya untuk terus berinovasi pada
pasar global,” ujarnya.

Dedy juga mengajak seluruh pemangku kepentingan sektor perdagangan untuk terus memperkuat sinergi, meningkatkan kualitas produk, serta memperluas jaringan perdagangan internasional.

Khusus pasar Selandia Baru, pada periode Januari–Oktober 2024, nilai ekspor besi dan baja Indonesia mencatatkan angka sebesar 10,91 juta dolar AS. Sementara pada 2024, ekspor besi dan baja Indonesia mencapai 15,06 juta dolar AS pada 2023. Nilai ini meraup pangsa pasar sebesar 2,65 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia ke Selandia Baru yang tercatat sebesar 573,27 juta dolar AS.

Inovasi Baja GRP

Produk welded beam yang diekspor oleh GRP memiliki beberapa keunggulan, khususnya efisiensi dalam proyek konstruksi. Di antaranya desain siap pasang mengurangi waktu kerja di lapangan, peningkatan keselamatan kerja dengan meminimalkan risiko di lokasi proyek, serta hemat biaya konstruksi melalui fabrikasi langsung di pabrik yang memastikan kualitas konsisten.

Produk welded beam GRP dibuat dengan menggunakan teknologi Electric Arc Furnace (EAF), yang memanfaatkan lebih dari 70 persen material sisa (scrap) sebagai bahan baku. Ini menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan metode konvensional.

Keunggulan produk welded beam GRP tidak hanya pada kualitas dan inovasi teknologi, tetapi juga komitmen keberlanjutan yang terintegrasi dalam setiap tahap produksi. Ini dibuktikan juga dengan adanya sertifikasi Environmental Product Declaration (EPD) yang menunjukkan transparansi data emisi karbon yang dihasilkan selama proses produksi. Dengan kapasitas produksi 60.000 MT per tahun, proses produksi yang diterapkan GRP berhasil memperoleh sertifikasi ISO9001. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA