Situasi ini menunjukkan kerapuhan ekonomi yang kemungkinan akan membuat Bank of Japan (BOJ) berhati-hati tentang kenaikan suku bunga tambahan.
Pengeluaran yang disesuaikan dengan inflasi turun 0,4 persen pada bulan November dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan estimasi konsensus penurunan 0,9 persen,
Dikutip dari
Bloomberg, Kementerian Dalam Negeri melaporkan pada Jumat 10 Januari 2025, bahwa pengukur tersebut hanya naik dua kali dalam 12 bulan terakhir. Pengeluaran nominal naik 3 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Konsumsi barang tahan lama rumah tangga dan pakaian juga menurun.
Pertumbuhan upah terbesar dalam beberapa tahun ini nyatanya belum mengubah keadaan karena inflasi terus melampaui peningkatan gaji.
Gaji pokok pekerja Jepang pada November 2024 tumbuh paling tinggi dalam lebih dari tiga dekade, tetapi upah riil turun selama empat bulan berturut-turut.
Bank sentral telah mengisyaratkan kehati-hatian terkait kenaikan suku bunga berikutnya, di mana Gubernur Kazuo Ueda terus mencermati apakah momentum upah yang kuat akan berlanjut ke negosiasi musim semi antara perusahaan dan serikat pekerja.
Dikabarkan bahwa BOJ akan menyelesaikan pertemuan keputusan kebijakan berikutnya pada tanggal 24 Januari.
BERITA TERKAIT: