Begitu dikatakan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi. Kata dia, Indonesia memiliki kemampuan untuk mengurangi emisi karbon dunia secara signifikan.
Dengan hutan tropis terbesar ketiga di dunia dan ekosistem mangrove terluas yang mencakup lebih dari 3,36 juta hektare atau sekitar 20 persen dari total luas mangrove dunia, Indonesia menjadi pusat perhatian dalam upaya penurunan emisi global.
Lebih dari itu, berkat lahan gambut yang luas dan keanekaragaman hayati yang besar turut menjadikan Indonesia rumah bagi Natural Based Solutions (NBS) terbesar kedua di dunia, dengan potensi menyerap 1,5 Giga Ton (Gt) CO? per tahun.
Berkaca pada fakta tersebut, kata Darmawan, Bank Mandiri hadir sebagai mitra strategis untuk mendukung peran besar Indonesia terhadap lingkungan dan iklim..
“Bank Mandiri berkomitmen untuk tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga menjadi mitra transformasi bagi nasabah kami, dengan membantu mereka beralih ke praktik bisnis yang lebih berkelanjutan,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Sabtu 21 Desember 2024.
Darmawan menjelaskan, dalam mendorong bisnis yang berkelanjutan, Bank Mandiri fokus pada dua langkah strategis utama.
Pertama, Bank Mandiri berperan sebagai ESG Advisor bagi nasabah dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon. Kedua memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek berbasis iklim seperti konservasi alam dan pengembangan energi terbarukan.
“Impian besar kami adalah menjadikan nasabah sebagai Sustainability Champion, yang mampu memberikan dampak positif nyata terhadap lingkungan dan pada saat yang sama mendapatkan keunggulan yang kompetitif,” tuturnya.
Bukan hanya isapan jempol, hingga September 2024 Bank Mandiri bahkan telah merealisasikan portofolio pembiayaan berkelanjutan senilai Rp285 triliun, meningkat 12,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Portofolio ini terdiri dari pembiayaan sosial sebesar Rp143 triliun tumbuh 9,4% secara year on year (YoY) dan pembiayaan hijau sebesar Rp 142 triliun naik 16,4 persen YoY. Prestasi ini menjadikan Bank Mandiri sebagai pemimpin pasar dengan pangsa lebih dari 35 persen.
Secara konkrit, Bank Mandiri telah menyematkan fitur Livin’ Planet di super app Livin’ by Mandiri yang dirancang untuk mempermudah nasabah dalam menghitung jejak karbon dari aktivitas sehari-hari, seperti penggunaan listrik, transportasi dan kegiatan lainnya.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memahami dampak lingkungan yang dihasilkan dari aktivitas, serta menawarkan solusi nyata untuk menyeimbangkan emisi karbon pribadi.
Meski begitu, ditambahkan Darmawan lagi, bank berlogo pita emas ini juga menyadari masih terdapat hal yang perlu diatasi bersama untuk membangun ekosistem berkelanjutan di Indonesia.
“Pengetahuan tentang praktik bisnis berkelanjutan, akses teknologi yang belum merata, dan kesenjangan pembiayaan harus kita atasi bersama untuk memaksimalkan potensi solusi berbasis alam,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: