Dikutip dari
Reuters, harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0,02 persen menjadi 9.088 Dolar AS per metrik ton. Turun sekitar 0,4 persen.
Sementara, kontrak tembaga Januari yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) melemah 0,8 persen menjadi 74.790 Yuan (setara 10.279,56 Dolar AS) per ton.
Indeks Dolar AS (Indeks DXY) melesat ke level tertinggi dua setengah pekan terhadap sekeranjang enam rival utamanya, membuat logam yang dihargakan dalam greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Sebelumnya, China berjanji meningkatkan defisit anggaran, menerbitkan lebih banyak surat utang, dan melonggarkan kebijakan moneter untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil.
Logam dasar lainnya di kompleks LME; aluminium turun 0,3 persen ke posisi 2.592,5 Dolar AS per ton, sedangkan seng (zinc) menguat 0,5 persen menjadi 3.090 Dolar AS.
Kemudian nikel naik 0,1 persen ke level 16.190 Dolar AS, timbal (lead) melemah 0,3 persen jadi 2.000 Dolar AS dan timah meningkat 0,2 persen menjadi 29.580 Dolar AS.
Di bursa berjangka Shanghai, aluminium turun 0,6 persen menjadi 20.350 Yuan per ton, timah melemah 0,8 persen jadi 248.900 Yuan, seng turun 0,2 persen ke posisi 25.850 Yuan, timbal melorot 0,9 persen ke level 17.380 Yuan, dan nikel melonjak 1,2 persen menjadi 129.110 Yuan.
BERITA TERKAIT: