Aksi pemogokan terbesar pertama sejak 2018 ini sebagai bagian dari protes pekerja atas rencana PHK massal, pemotongan gaji dan kemungkinan penutupan pabrik.
"Ini akan menjadi pertarungan perundingan kolektif terberat yang pernah dialami Volkswagen," kata Thorsten Groeger, negosiator serikat buruh IG Metall, seperti dikutip dari
Reuters.
Produsen termobil terkemuka di Eropa itu mengatakan pihaknya terus mengandalkan dialog yang konstruktif untuk menemukan solusi berkelanjutan.
"Volkswagen menghormati hak karyawan untuk ikut serta dalam aksi mogok peringatan," kata seorang juru bicara menanggapi pengumuman serikat pekerja.
"Perusahaan telah mengambil langkah-langkah sebelumnya untuk memastikan tingkat pasokan dasar bagi pelanggan dan meminimalkan dampak aksi mogok tersebut," lanjutnya.
Volkswagen telah mengusulkan pemotongan upah sebesar 10 persen, dengan alasan pihaknya perlu memangkas biaya dan meningkatkan laba untuk mempertahankan pangsa pasar dalam menghadapi persaingan murah dari Tiongkok dan penurunan permintaan mobil Eropa.
Perusahaan tersebut mengancam akan menutup pabrik di Jerman untuk pertama kalinya dalam 87 tahun sejarahnya.
Sejak pertengahan November lalu, para pekerja telah memberikan peringatan akan melakukan mogok jika keluhan mereka tidak didengar.
"Kami akan bersiap menghadapi eskalasi pada awal Desember," kata Groger ketika itu.
BERITA TERKAIT: