Dukungan tersebut diberikan karena Desa Ciderum berhasil menerapkan konsep ekonomi sirkular yang mengintegrasikan pelestarian lingkungan dengan aktivitas ekonomi produktif.
Budidaya domba Garut melalui Sicabar Farm merupakan salah satu contohnya. Praktik ini tidak sekadar memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga mendukung ekosistem lingkungan setempat.
Dengan konsep berbasis lingkungan, wisata edukatif ini mengajak pengunjung untuk belajar dan terlibat langsung dalam aktivitas peternakan. Mulai dari pemeliharaan hewan ternak, pengelolaan limbah organik, serta pemanfaatan hasil pertanian dan peternakan.
Selain itu, desa ini juga memiliki program pengolahan sampah berbasis komunitas. Limbah rumah tangga diolah menjadi produk bernilai, seperti eco-enzyme dan kerajinan tangan ramah lingkungan.
Ketua Desa Edu-Wisata Ciderum, Muhammad Hamdan Zulfa, menjelaskan bahwa pastisipasi aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan juga berhasil meminimalisir potensi risiko bencana di wilayah Caringin. Atas dasar itu, dia menyambut positif kolaborasi yang dilakukan dengan MIND ID di wilayah yang sebenarnya rawan bencana tersebut.
"Tentu kegiatan kolaborasi ini sangat positif. Kami sangat berharap dukungan dari MIND ID terus berlanjut agar manfaat bagi masyarakat dan lingkungan semakin optimal,” ujar Hamdan kepada wartawan, Senin, 2 Desember 2024.
Sementara itu, Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf, menegaskan bahwa program ini selaras dengan visi MIND ID dalam menciptakan nilai berkelanjutan (creating shared value).
“Kegiatan dalam program SENYAWA Employee Volunteering Volume 2 #MINDucation ini melibatkan karyawan MIND ID untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat, mempererat hubungan emosional, serta memahami kebutuhan di lapangan. Kami berkomitmen untuk terus mendukung keberlanjutan dan menciptakan dampak positif jangka panjang,” kata Heri melengkapi.
BERITA TERKAIT: