Koordinator Perencanaan Transmisi Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhadi mengatakan, rencana pembangunan sejumlah transmisi prioritas ini dilakukan untuk menyambungkan pusat cadangan energi terbarukan ke pusat permintaan, terutama zona industri.
“Dalam waktu 10 tahun ke depan, Indonesia akan membangun jaringan transmisi sekitar 50 ribu km, gardu induk 105.000 mVA, dengan total investasi Rp400 triliun,” ungkap Muhadi
Muhadi juga membeberkan titik transmisi utama di tanah air meliputi tiga wilayah. Pertama, Transmisi Sumatera-Jawa. Interkoneksi ini bertujuan mengalirkan potensi energi terbarukan dari Sumatera ke pusat permintaan di Jawa-Bali. Target operasi komersialnya (COD) adalah 2031.
Kedua, Transmisi Kalimantan. Muhadi mengungkapkan, transmisi yang ada di Kalimantan saat ini masih terpisah Barat dan Timur. Transmisi baru nantinya akan mengalirkan energi dari pusat cadangan ke IKN dan industri di sekitarnya.
Ketiga, Transmisi Sulawesi dengan kapasitas eksisting saat ini transmisi Northern Sulawesi 50 kV (Sulut dan Gorontalo), Transmisi Southern Sulawesi 275/150 kV (Tengah, Selatan, Tenggara Sulawesi).
Di tempat yang sama, Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kementerian Perindustrian, Yan Sibarang Tandiele mengatakan, sektor industri masih mendominasi penggunaan energi dengan pemakaian energi fosil mengambil porsi terbesar.
“Konsumsi energi end-use didominasi oleh sektor industri dan transportasi, dengan mayoritas energi berasal dari sumber fosil,” ujarnya.
Ia menuturkan, berdasarkan data Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi 2022, industri menggunakan energi senilai 535 barrel of oil equivalent/BOE (45 persen), transportasi 429 (36 persen), dan bangunan (rumah tangga dan komersial) 211 (18 persen), lain-lain 11 (1 persen).
“Khusus industri, komposisi energinya terdiri dari batu bara (56 persen), gas (14 persen), listrik (13 persen), non-fosil (12 persen), BBM (6 persen),” pungkasnya.
Sebagai informasi, Electricity 2024 merupakan diharapkan dapat menjadi momentum bagi para pemangku kepentingan dan pelaku industri ketenagalistrikan untuk tidak hanya bertukar informasi mengenai teknologi energi bersih saja, namun juga berbagi wawasan mengenai smart grid hingga target NZE, serta memperkuat kolaborasi global untuk mencapai transisi energi menuju NZE pada 2060.
Electricity Connect 2024 digelar di JCC, Jakarta Pusat dan merupakan gabungan dari tiga acara besar yakni peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-79, Nusantara Power Connect (NPConnect), dan PLN Locomotion. Acara yang didukung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero) ini berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 20 November 2024 hingga 22 November 2024.
BERITA TERKAIT: