Juru bicara Kementerian Pertanian Arief Cahyono, mengatakan inisiatif ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui penerapan teknologi modern dengan melibatkan generasi muda.
"Kita ingin anak muda Gen Z, bisa Lebih berperan. Untuk itu kita berikan insentif membuat brigade swasembada pangan," kata Arief kepada
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL di Dewan Pers, Jakarta pada Selasa 26 November 2024.
Dalam kesempatan ini, Arief menjelaskan setiap brigade yang terdiri dari 15 orang akan diberikan kesempatan untuk mengelola 200 hektare lahan, yang dilengkapi dengan insentif berupa alat pertanian senilai Rp3 miliar.
Arief optimis, inisiatif ini akan menghasilkan pendapatan mencapai Rp10 juta per bulan untuk para petani.
"Harapannya mereka bisa bekerja mengelola sendiri. Kita berharap setiap bulan bisa mendapatkan penghasilan di atas 10 juta dan ini sangat mungkin," tuturnya, dikutip Kamis 28 November 2024.
Adapun dalam program ini, petani milenial nantinya juga akan mendapatkan dukungan berupa pelatihan, akses alat dan bahan seperti benih unggul, pupuk, dan pestisida, serta bantuan infrastruktur tata air. Program ini juga turut membuka lapangan kerja bagi lulusan SD hingga perguruan tinggi.
Belum lama ini, Menteri Amran Sulaiman mengklaim sudah ada 23 ribu orang yang mendaftar menjadi Brigade Pangan, yang nantinya akan ditempatkan secara bertahap sesuai dengan jumlah sarana dan lahan yang tersedia.
“Sekarang ini ada 23 ribu yang mendaftar, tapi kami terima secara bertahap tidak sekaligus,” katanya pada 22 November 2024 dalam keterangan resmi.
BERITA TERKAIT: