“Saya optimis beliau beserta jajaran komisaris dan direksi yang baru mampu menerjemahkan dan mengeksekusi target swasembada energi yang disampaikan Bapak Presiden Prabowo Subianto,” tegas Turman Simanjuntak dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu, 6 November 2024.
“Salah satunya, dengan menerapkan strategi enhanced oil recovery (EOR) agar dapat mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) di tahun 2029-2030 nanti,” tambahnya.
Hingga 17 Agustus 2024 ini saja penerimaan negara bukan pajak dari Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas sudah mencapai Rp1.725 miliar.
“Sektor migas merupakan salah satu penggerak perekonomian Indonesia karena memiliki efek pengganda (
multiplier) cukup signifikan di dalam sistem perekonomian Indonesia,” jelasnya.
Ketua TKN Golf Poros Pemenangan Banten, Sulaiman Haikal melihat ada potensi pengurus Pertamina sekarang bisa menjadi the dream team.
Sebabnya, direktur utama yang memiliki
background di bidang energi, didampingi oleh para komisaris berlatar belakang hukum dan penindakan.
“Akan menjadi sinergi kinerja yang optimal karena dibarengi dengan pengawasan yang utuh agar tercipta tata kelola perusahaan yang baik,” ucap Sulaiman.
Sementara itu, Ketua TKN Golf Poros Pemenangan Jawa Tengah, Ahmad Kailani, menilai bahwa tugas Pertamina tidaklah ringan. Selain harus ikut berkontribusi dalam program swasembada energi seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo, juga adanya potensi kerawanan
supply akibat konflik Rusia-Ukraina dan Timur Tengah.
"Terganggunya jalur
supply akan berakibat harga minyak melonjak, dan ini akan menguras kocek Pertamina," jelas Kailani.
"Sehingga terganggunya jalur supply akibat konflik menjadi tantangan Pertamina yang tidak kecil," tambah dia.
"Namun saya berharap di bawah "komando" Pak Simon dan Pak Iwan. Pertamina akan menjadi leader dalam swasembada energi," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: