Kegiatan yang berlangsung pada 22 hingga 23 Oktober 2024 ini dipusatkan di Rumah Belajar Inovatif (RBI) Kepenghuluan Sintong Pusaka, Rokan Hilir.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program kemitraan restorasi gambut berbasis partisipasi masyarakat, yang bertujuan untuk memulihkan ekosistem gambut sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani setempat.
Perwakilan petani dari desa Sintong Pusaka, Sintong Bakti, Bangko Bakti, Teluk Nilap, Rantau Kopar, Rantau Bais, dan Bumbung turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Selain itu, siswa SMA 3 Tanah Putih juga dilibatkan untuk menanamkan kesadaran dan keterampilan ramah lingkungan kepada generasi muda.
Kepala Pokja Partisipasi dan Kemitraan BRGM RI, Muhammad Yusuf, menyampaikan bahwa pelatihan tersebut mencakup berbagai teknik pertanian tanpa bakar, seperti pembuatan penyubur tanah F1-Embio, pemahaman tentang insektisida, fungisida, dan supermicro hayati, serta pembuatan kompos.
Peserta juga diberi kesempatan untuk mempraktikkan penerapan teknik tersebut di lahan percontohan (demplot).
“Kami berharap peserta dapat menguasai teknik PLTB ini dan menerapkannya di desa masing-masing. Pertanian ramah gambut sangat penting untuk menjaga lingkungan tanpa mengorbankan hasil panen petani,” ujar Yusuf dalam keterangannya, Rabu 30 Oktober 2024.
Ia juga mengapresiasi dukungan PHR dalam mendukung upaya restorasi gambut di Riau.
Dalam kesempatan yang sama, Manager CSR PHR WK Rokan, Pandjie Galih Anoraga, turut mengingatkan pentingnya menjaga ekosistem gambut agar terhindar dari kebakaran.
“Gambut yang sehat berkontribusi dalam menyerap karbon dan mengurangi pemanasan global. Hal ini sejalan dengan komitmen PHR dalam menjaga lingkungan yang berkelanjutan,” tuturnya.
Selain pelatihan PLTB, program Kemitraan Restorasi Gambut ini juga mencakup beberapa kegiatan lain, seperti pelatihan pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), patroli rutin bagi anggota Masyarakat Peduli Api (MPA), penyusunan peraturan desa terkait karhutla, budidaya maggot dan azola sebagai bahan pakan organik, peternakan ayam, serta pengembangan bank sampah.
Melalui program-program ini, diharapkan masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian gambut dan mencegah terjadinya karhutla, guna mewujudkan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan.
BERITA TERKAIT: