Anggaran tersebut diharapkan dapat memperkuat kapasitas Kementerian Koperasi (Kemenkop) dalam mendorong pengembangan koperasi di Indonesia.
Menurut Ferry, anggaran ini akan digunakan untuk meningkatkan peran koperasi dalam sektor industri pengolahan.
“Untuk mendorong kegiatan koperasi yang semula kegiatannya lebih banyak menyediakan bahan baku sektor pertanian, tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan, termasuk juga kegiatan simpan pinjam, kita dorong untuk masuk ke industri pengolahan,” ujarnya kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu 5 November 2024.
Ia mencontohkan pengolahan sawit menjadi CPO atau minyak goreng, kemudian populasi peternakan sapi perah juga diharapkan bisa mempunyai industri pengolahan susunya.
Ferry juga menekankan pentingnya langkah ini untuk meningkatkan keuntungan koperasi dan mendorong koperasi-koperasi yang ada untuk naik kelas ke sektor industri pengolahan.
Dengan begitu, koperasi dapat berperan lebih besar dalam perekonomian nasional.
Meskipun pembahasan mengenai anggaran Rp2,1 triliun tersebut belum sepenuhnya final, politikus Gerindra itu optimis bahwa Komisi VI DPR akan mendukungnya.
“Meskipun belum mantap untuk dibahas tentang anggaran, tapi saya yakin pimpinan komisi VI dan anggota komisi VI menyetujuilah mengingat betapa pentingnya badan usaha koperasi itu. Insya Allah lah ini duet dengan Komisi VI-nya mantap,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: