Survei S&P Global Market Intelligence menunjukkan bahwa PMI manufaktur masih di bawah 50 selama empat bulan berturut-turut, dengan hanya mencapai 49,2 pada Oktober 2024.
Angka di bawah 50 menunjukkan bahwa pelemahan sektor manufaktur, sementara skor di atasnya mengindikasikan bahwa aktivitas pabrik meningkat.
“Perekonomian manufaktur Indonesia terus menurun pada Oktober, dengan produksi, permintaan baru dan ketenagakerjaan turun marginal sejak September," kata Direktur Ekonomi S&P Global Market Intelligence Paul Smith dalam keterangannya pada Jumat 1 November 2024.
Dalam survei ini, permintaan baru dan ketenagakerjaan sedikit turun di tengah laporan penurunan kondisi pasar.
Penumpukan pekerjaan turun karena perusahaan mampu menyelesaikan pekerjaan, sedangkan stok barang jadi meningkat.
"Aktivitas pasar kurang bergairah, yang dalam beberapa kasus berkaitan dengan ketidakpastian geopolitik yang menyebabkan klien waspada dan tidak bergerak," katanya.
Kepercayaan diri tentang perkiraan mendatang meski secara keseluruhan bertahan positif, turun ke posisi terendah dalam empat bulan.
"Perusahaan berharap bahwa kondisi pengoperasian akan membaik pada tahun mendatang dan berharap mendapatkan manfaat dari makroekonomi yang lebih stabil guna mendorong aktivitas bisnis pada bulan-bulan mendatang," katanya.
BERITA TERKAIT: