Hal ini diungkap Deputi III KSP Bidang Perekonomian, Edi Priyono, saat menjadi pembicara dalam seminar nasional bertajuk evaluasi 1 dekade pemerintahan Jokowi yang diselenggarakan Indef di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Kamis (3/10).
"Banyak yang mengatakan kita semakin timpang, orang makin miskin. Namun data menunjukkan sebaliknya," kata Edi seperti dikutip redaksi.
Dalam pemaparannya, Edi menjelaskan bahwa penurunan ini tercermin dalam angka kemiskinan yang menurun sebesar 2,22 persen, sedangkan kemiskinan ekstrem mengalami penurunan sebesar 5,35 persen.
Selain itu, tingkat ketimpangan yang diukur melalui gini ratio juga menunjukkan kecenderungan penurunan, yaitu sebesar 0,027 poin.
"Dengan kata lain bahwa distribusi pendapatan itu membaik," jelasnya.
Kendati begitu, Edi Priyono mengakui ada laporan tentang penurunan kelas menengah. Namun hal ini tidak berujung pada peningkatan angka kemiskinan.
Penurunan kelas menengah tetapi tidak menyebabkan mereka jatuh ke dalam kategori miskin menjadi indikasi bahwa kondisi ekonomi masyarakat secara keseluruhan tetap mengalami perbaikan.
"Karena kalau mereka sampai jatuh miskin maka angka kemiskinan akan naik, ternyata kan tidak," tandas Edi.
BERITA TERKAIT: