Volume transaksi di platform tersebut tercatat telah mencapai Rp547 miliar.
CEO INDODAX, Oscar Darmawan, menjelaskan pihaknya telah menyelesaikan proses maintenance selama 80 jam, yang diklaim menjadi yang tercepat di antara exchange crypto yang terkena peretasan sebelumnya.
Menurut Oscar, insiden keamanan yang dialami Indodax bisa saja terjadi dengan exchange manapun di seluruh dunia.
“Kami telah menerapkan berbagai langkah mitigasi yang komprehensif untuk memastikan bahwa platform kami tidak hanya kembali seperti semula, tetapi juga lebih aman dari sebelumnya. Insiden ini justru memastikan keamaan Indodax semakin diperkuat,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (20/9).
Koordinasi dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Bareskrim Polri juga terus dilakukan untuk memastikan perlindungan bagi member, dan regulator terus mendapatkan update terkait insiden keamanan yang terjadi.
Selain itu, member di jplatform tersebut uga diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan, termasuk mengaktifkan fitur keamanan tambahan.
BERITA TERKAIT: