Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pedagang Kripto Indodax Diretas, Bappebti Panggil Pihak Perusahaan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 12 September 2024, 13:01 WIB
Pedagang Kripto Indodax Diretas, Bappebti Panggil Pihak Perusahaan
Ilustrasi/Net
rmol news logo Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) memanggil pihak platform jual beli aset kripto, PT Indodax  Nasional Indonesia, untuk memberikan klarifikasi atas dugaan peretasan yang dialami perseroan tersebut.

Kepala Bappebti, Kasan, mengatakan bahwa Indodax sendiri merupakan salah satu Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) yang sedang mengantre untuk disahkan Bappebti.

"Bappebti berkoordinasi dengan Indodax. Kami juga telah memanggil pihak Indodax untuk meminta klarifikasi terkait kasus tersebut. Saat ini, Indodax sedang dalam proses investigasi terhadap sistem yang diduga mengalami peretasan tersebut,” jelas Kasan dalam siaran pers, dikutip Kamis (12/9).

Indodax, kata Kasan kini sedang melakukan penutupan sistem secara menyeluruh untuk memastikan semua sistem beroperasi dengan baik.

Ia meminta kepada pengguna Indodax untuk tetap tenang dan tidak khawatir atas insiden peretasan ini.

“Bappebti mengimbau masyarakat, khususnya pelanggan Indodax, agar tetap tenang dan tidak panik,” tuturnya.

Sebagai informasi, layanan pertukaran mata uang kripto itu diduga kena hack, sehingga menimbulkan adanya transaksi mencurigakan.  

Insiden ini awalnya diungkapkan oleh salah satu perusahaan keamanan Web3, Cyvers Alerts dalam akun media sosial X. Menurut perusahaan itu, terdapat sejumlah transaksi yang mencurigakan dengan nilai besar, dengan beberapa alamat yang dilaporkan menampung aset senilai 14,4 juta Dolar AS (Rp221 miliar) yang ditukar menjadi Ether.

"Hey @Indodax, sistem kami mendeteksi sejumlah transaksi mencurigakan yang melibatkan dompet anda di jaringan yang berbeda," tulis @CyversAlerts, pada Rabu (11/9).

Atas insiden ini, CEO Indodax, Oscar Darmawan membenarkan bahwa pihaknya diduga mengalami peretasan. 

“Sistem transaksi kami betul diduga mengalami peretasan. Untuk itu, kami melakukan investigasi  dan pemeliharaan menyeluruh terhadap sistem yang ada. Selama proses ini, platform web dan aplikasi Indodax tidak dapat diakses," kata Oscar.

Indodax, kata Oscar juga menjamin bahwa saldo pengguna baik dalam bentuk kripto maupun Rupiah akan tetap aman. 

"Tidak perlu khawatir, karena kami pastikan bahwa saldo pelanggan akan aman, baik secara kripto maupun rupiah,” pungkasnya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA