Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sandiaga: Afrika Punya Pasar yang Besar dan Sumber Daya Melimpah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 04 September 2024, 08:31 WIB
Sandiaga: Afrika Punya Pasar yang Besar dan Sumber Daya Melimpah
Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno/Foto:Kominfo
rmol news logo   Penyelenggaraan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 2024 di Bali, membuahkan sejumlah kerja sama yang mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, dua ajang tersebut juga menjadi sarana promosi brand image Indonesia yang efektif.

Sejauh ini, hubungan diplomatik antara Indonesia dengan negara-negara Afrika telah terjalin lama dan kuat, namun dari sisi pariwisata dan ekonomi kreatif masih perlu banyak peningkatan.

“Afrika adalah benua for the future. Semua mata tertuju ke Afrika karena memiliki pasar yang besar dan sumber daya yang melimpah. Karena itu, pertemuan signifikan ini perlu didorong lagi dengan rangkaian kegiatan yang bisa memperkuat kerja sama antara Indonesia dan negara-negara di Afrika terutama di sektor parekraf,” kata Sandiaga, dikutip Rabu (4/9).

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan economic partnership dengan market non-tradisional, terutama Afrika, Kemenparekraf pun telah menjajaki kerja sama pariwisata dan ekonomi kreatif dengan beberapa negara di Afrika, seperti Mesir, Maroko, Afrika Selatan, Sudan, Kenya, Tanzania, Seychelles, dan Zanzibar.

Sandiaga memaparkan, kerja sama sektor pariwisata yang diajukan adalah promosi pariwisata, pengembangan produk pariwisata, pengembangan kapasitas SDM, sustainable dan green tourism, MICE, pertukaran informasi, investasi, konektivitas, hingga potensi kerjasama sektor private. 

Sedangkan untuk sektor ekonomi kreatif, area kerja sama yang diajukan mencakup pengembangan dan promosi 17 sub-sektor terutama untuk film, kuliner dan kriya. 

Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis data terakhir yang menyatakan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari negara-negara Afrika ke Indonesia meningkat, dengan total 33.185 kunjungan periode Januari hingga Juni 2024.

“Afrika Selatan adalah penyumbang terbesar wisman ke Indonesia, kedua Mesir, ketiga Maroko, dan disusul Tunisia dan Kenya,” sebut Sandiaga. 

Secara keseluruhan jika merujuk data tahunan 2021 hingga 2023 terjadi pertumbuhan signifikan dengan capaian 2.341 (2021), 29.682 (2022), dan 71.652 (2023) kunjungan. 

Meskipun angka kunjungan di 2023 dan 2024 masih dibawah perolehan 2019 yakni 98.919 kunjungan, bila dibandingkan year-over-year (YoY) pada periode yang sama pada Januari-Juni 2023 yang mencatat 27.632 kunjungan, angka kunjungan 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 20,10 persen.

“Destinasi pariwisata yang disukai adalah alam, kebudayaan, dan wisata religi. Bali, sebagai pintu masuk utama wisman Afrika ke Indonesia, menjadi destinasi utama bagi wisman dari Afrika. Yang Kemenparekraf targetkan untuk ditawarkan adalah pariwisata yang berkualitas,” kata Sandiaga.

Dengan kerja sama yang sedang dijajaki baik sebelum maupun selama pelaksanaan HLF-MSP 2024 dan IAF ke-2 ini, Menparekraf berharap pariwisata akan mendapatkan manfaat yang besar terutama dari occupancy rate hotel yang semakin tinggi, dengan length of stay yang semakin panjang, dan tentunya spending yang semakin besar dari wisman Afrika sehingga semakin berkontribusi menggerakkan perekonomian negara. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA